Dberita.ID, Langkat — Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial Iyong (±40), warga Dusun V Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang penjaga kebun kelapa sawit milik Koperasi Awal Makmur, Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Informasi yang dihimpun dari warga setempat pada Rabu (30/4/2025) menyebutkan bahwa saat kejadian, korban tengah mengendarai sepeda motor bersama temannya, Ema (±40), di kawasan Dusun VIII Desa Bubun — lokasi perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Awal Makmur atau dahulu warga menyebut perkebunan PT Ravolta.
Tiba-tiba, seorang penjaga kebun yang juga sedang mengendarai sepeda motor menghampiri dan menghentikan korban. Diduga terjadi adu mulut antara keduanya hingga akhirnya korban mengalami penganiayaan yang menyebabkan luka di bagian wajah dan mengeluarkan darah.
Kabar penganiayaan tersebut menyulut kemarahan sekelompok warga sekitar, yang kemudian melakukan perusakan terhadap rumah kebun milik koperasi.
“Saat ini, korban dan keluarganya kabarnya telah melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum (APH),” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Humas Koperasi Awal Makmur, Syahrial, saat dikonfirmasi di Tanjung Pura membantah tudingan penganiayaan tersebut.
“Perempuan itu tidak dianiaya, hanya terpukul secara tidak sengaja. Mereka itu sering mencuri brondolan sawit, bahkan buah sawit yang baru dipanen juga mereka ambil dan dijual ke agen ilegal,” katanya.
Terkait aksi perusakan rumah kebun, Syahrial menyebutkan bahwa kerusakan dilakukan oleh kelompok lain. “Memang benar satu rumah kebun dirusak,” ujarnya saat berada di sebuah warung di depan Polsek Tanjung Pura.
Sebelumnya, foto seorang perempuan dengan wajah berdarah sempat viral di media sosial, terutama Facebook, dan menuai berbagai komentar dari warganet. Diketahui, kedua perempuan tersebut merupakan seorang janda dan seorang lagi istri yang ditinggal suaminya merantau selama sekitar empat tahun.
Editor: Reza Fahlevi