Dberita.ID, Medan — Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP-TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara menggelar rapat perdana guna memperkenalkan personel terpilih berdasarkan pengumuman panitia seleksi Nomor 500.13/470/2025 yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Rapat ini dilaksanakan pada Jumat, 24 Januari 2025, di Kantor Sekretariat TCUGGp, Kampus Politeknik Pariwisata Medan.
Rapat dipimpin oleh General Manager (GM) terpilih, Dr. Azizul Kholis, serta dihadiri oleh seluruh manajer:
– Debbie Riauni Panjaitan (Manajer Divisi Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan),
– Tikwan Raya Siregar (Manajer Divisi Kerja Sama, Promosi, dan Publikasi),
– Ovi Vensus Hamubaon Samosir (Manajer Divisi Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat),
– Petrus Parlindungan Purba (Manajer Divisi Pengelolaan Geologi, Keragaman Geologi, Biologi, dan Budaya).
Dr. Azizul menyampaikan strategi, program kerja, dan target kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap manajer sesuai tugas masing-masing, mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Ia menekankan pentingnya integritas, tanggung jawab, dan keseriusan mengingat tugas yang diemban cukup berat, yaitu meningkatkan status TCUGGp pada proses revalidasi UNESCO di tahun 2025.
Fokus pada Lima Pilar Utama
Dalam rapat tersebut, GM Dr. Azizul menjelaskan bahwa pengelolaan TCUGGp harus berlandaskan lima pilar utama, yaitu:
1. Aspek Geologi
2. Aspek Ekologi, mencakup biologi dan konservasi
3. Aspek Ekonomi, termasuk pariwisata, ketenagakerjaan, dan ekonomi masyarakat lokal
4. Aspek Pendidikan, yang meliputi penelitian, pengembangan, dan inovasi
5. Aspek Budaya
Strategi utama yang disampaikan mencakup kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan Toba Caldera. Badan Pengelola dituntut untuk meningkatkan kapasitas manajemen dan sumber daya manusia (SDM) agar lebih profesional dan kompeten demi mencapai hasil optimal.
Dr. Azizul juga meminta para manajer merumuskan target kinerja yang akan dituangkan dalam dokumen kontrak kerja dengan indikator kinerja terukur. Dokumen ini akan ditandatangani oleh para manajer dan dipertanggungjawabkan kepada Gubernur Sumatera Utara melalui Sekretaris Daerah, dengan pengawasan penuh dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif.
Langkah Teknis untuk Revalidasi
Dalam rapat teknis lanjutan bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral, yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Yosi Sukmono, dibahas penyusunan dan evaluasi peta geologi sebagai salah satu dokumen penting untuk penilaian asesor UNESCO.
Manajer Riset, Debbie Riauni Panjaitan, menjelaskan bahwa peta geologi harus dibuat secara mendetail.
Manajer Kerja Sama dan Publikasi, Tikwan Raya Siregar, menambahkan bahwa pemahaman masyarakat umum mengenai geologi sangat penting untuk memperkuat eksistensi Toba Caldera.
Hal ini diperkuat oleh Manajer Pengelolaan Geologi, Petrus Purba, yang menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan geosite sebagai poin utama dalam pengelolaan.
Sementara itu, Manajer Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat, Ovi Samosir, menegaskan prioritas pada penguatan edukasi melalui program masyarakat dan sekolah. Ia juga mengusulkan visualisasi geosite dalam bentuk buku saku, buku digital, serta teknologi 3D sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kekayaan geologi Toba Caldera.
Langkah cepat yang dilakukan General Manager beserta jajaran, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan mampu melengkapi seluruh dokumen revalidasi UNESCO. Kolaborasi yang solid menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan pengelolaan TCUGGp dan meningkatkan statusnya di kancah internasional. (*)
Editor: Reza Fahlevi