
Dberita.ID, Langkat – Hingga saat ini jembatan putus, di Desa Besilam Lembasa (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum juga dibangun. Padahal jembatan tersebut merupakan fasilitas infrastruktur warga, terlebih kebutuhan akses bagi anak murid/pelajar yang hendak pergi ke sekolah.
Diketahui sebelumnya, dimana jembatan yang sebelumnya di bangun oleh PTPN-2 ini di pergunakan sebagai akses dalam rangka aktifitas perekonomian warga di Desa Besilam Bukit Lembasa yang di pisahkan oleh Sungai Duraka.
Menyikapi putusnya jembatan yang merupakan infrastruktur akses warga di Desa Besilam BL dalam menjalankan roda perekonomian dan menjadi akses terdekat siswa ke SDN 050677 Desa Besilam BL mendapat perhatian dari salah satu dewan di Langkat.
Anggota Fraksi PDIP Drs. Pimanta Ginting kepada wartawan mengatakan, meminta pemerintah Kabupaten Langkat segera memfasilitasi infrastruktur jembatan yang dibutuhkan warga masyarakat di Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.
“Pemerintah Kabupaten segera memfasilitasi infrastruktur jembatan yang dibutuhkan. Terlebih jembatan itu sudah putus cukup lama, kenapa Pemerintah Kabupaten Langkat tidak mau mendengar keluhan dan kabutuhan warganya,” ucap Pimanta dilansir dari Satukanindonesia.com, Jumat (10/2/2023)
Terkait kebutuhan warga masyarakat, Fraksi PDIP Drs. Pimanta Ginting juga menegaskan pemerintah Kabupaten Langkat harus segera memfasilitasi dan membangun kembali infrastruktur jembatan yang sebelumnya ada dan sudah putus cukup lama.
“Karena jembatan itu dibutuhkan warga sebagai aktivitas perekonomian rakyat dan merupakan akses terdekat untuk siswa berangkat dan pulang dari sekolah. Dan bahwa siswa SD dari Desa Besilam itu juga adalah anak bangsa, yang masa depannya perlu kita selamatkan,” tegasnya.
Sebelumnya, terkait putusnya jembatan yang mengakibatkan sejumlah pelajar harus menyeberangi sungai tanpa jembatan di Desa Besilam Lembasa (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, yang keberadaan lintasan sungainya adalah wilayah KSO PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK), merupakan lahan perkebunan.
Jembatan yang merupakan akses aktifitas perekonomian masyarakat di Desa Besilam BL, hingga siswa SD 050677 setiap harinya jika hendak ke sekolah harus menyeberangi sungai tanpa jembatan, mengundang keprihatinan warga.
Diantaranya pemuka masyarakat Langkat, Drs. Anis Syafrin, kepada wartawan (10/2/2023) menyampaikan rasa kecewanya terhadap kepedulian Pemerintah Kabupaten Langkat, yang kurang perhatian terhadap keluhan warganya dan terkesan kurang perduli kepada murid siswa di desa itu. Banyak murid siswa SD jika hendak ke sekolah, harus menyeberangi sungai tanpa jembatan.
“Murid siswa harus menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah tanpa jembatan, itu merupakan resiko besar, bisa saja terjadi banjir saat anak-anak ada di dasar sungai, apa hal seperti ini tidak terbayangkan pak Bupati,” tegasnya.
Ditempat berbeda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Langkat Amril, S.Sos, MAP, saat ingin dimintai tanggapannya, melalui selularnya. Sekretaris Daerah tersebut tidak mengangakat telepon. (rf/*)