Dberita.ID, Kab Solok – Bupati Solok, H. Epyradi Asda ikut menyerahkan piagam penghargaan dan ucapkan terimakasih kepada PT Semen Padang pada kegiatan Petik Aksi ke-III, dalam program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Senin (02/10/2023). Kegiatan itu juga dilaksanakan secara Video Convernce, di Balairung Rumah Dinas Bupati Solok.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala BKKBN diwakili Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti, SE, MT, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN dr. Irma Mardiana, M.APS, Bupati Kendal beserta jajaran, Pemerintah Provinsi se-Indonesia, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Bupati Solok, H. Epyradi Asda dalam arahan dan paparannya mengatakan, stunting merupakan gizi buruk, dan di semua Negara berkembang rata mengalami kasus stunting yang cukup tinggi. Menurut data yang kami miliki, penyebab stunting ada dari beberapa sektor, ucapnya.
Bupati Solok dalam pemaparan praktik, Kabupaten Solok dalam melaksanakan audit kasus stunting menjelaskan, sektor yang pertama dan utama adalah dari segi ekonomi. Karena kendala ekonomi, maka hal ini penyebabnya, yakni para orang tua belum mampu memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anaknya. Menyikapi hal inilah, langkah pertama yang kita ambil saat menjabat sebagai Bupati ialah meningkatkan perekonomian di masyarakat.
Melalui kerjasama dengan seluruh pihak dibawah naungan Solok Super Team, kita bekerjasama dan menyadari bersama, bahwa ini bukan tanggung jawab satu orang, ataupun satu dinas saja. Cara yang kita lakukan dalam meningkatkan perekonomian ialah dengan melibatkan seluruh sektor yang memungkinkan untuk membantu, seperti salah satunya PT Semen Padang dan pihak-pihak lainnya.
Melalui APBD Kabupaten Solok, kita memiliki prinsip anggaran berbasis kebutuhan rakyat. Artinya seluruh APBD ini akan kita pergunakan sesuai dengan kebutuhan rakyat itu sendiri.
Didalam menyusun anggaran, hal itu walaupun dengan anggaran yang sedikit, tetapi jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan seluruh sektor, maka akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Solok adalah daerah ekonomi dan pariwisata, maka untuk meningkatkan ekonomi, kita lakukan pembangunan jalan desa, irigasi. Dan kepada seluruh Kepala desa (Kades) kita ingatkan untuk menggunakan APB Desa/Nagari untuk pemberdayaan masyarakat.
Pada Dinas Koperindag, kita membantu masyarakat yang menjalankan UKM melalui kerjasama dengan Kementerian Koperasi dibawah SMESCO, memberikan pelatihan dan bantuan peralatan, sehingga ekonomi masyarakat yang berdagang saat ini juga telah meningkat.
Kita turut menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa untuk mendata setiap kehidupan masyarakat by name by address. Siapa saja yang betul-betul membutuhkan bantuan, lalu kita akan konsentrasi ke sana, kita turun langsung ke daerah dengan prinsip bahwa kita harus bertanggung jawab kepada seluruh sektor, bukan BKKBN saja.
Alhamdulillah, setelah kita meningkatkan perekonomian audit kasus stunting ikut menurun, dari sebelumnya 40,1% menjadi 24,2%, dan setelah kita data by name by address sekarang hanya tinggal 17% saja.
Selain dari sektor perekonomian, kita juga meningkatkan dibidang infrastruktur, khususnnya infrastruktur kesehatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana sebelumnya Kabupaten Solok masih minim ketersediaan air bersih, sanitasi desa dan sanitasi masyarakat. Melalui kerjasama dengan Kementerian PUPR saat ini sudah hampir terselesaikan.
Selanjutnya yang kita lakukan ialah menggiatkan kepada seluruh Posyandu dan Dinas Kesehatan agar memberikan sosialisasi seputar kesehatan kepada masyarakat.
Disetiap Posyandu kita mendata anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, dan kita berikan bantuan penunjang gizi, sehingga kita mengetahui dimana dan siapa yang berpotensi untuk mengalami stunting.
Ditambahkan oleh kepala DPPKBP3A Kabupaten Solok, serta pemaparan kolaborasi Pengadilan Agama dan Pemerintah Kabupaten Solok, praktik baik audit kasus Stunting melalui pengurusan Isbat Nikah bagi pasangan yang belum terdaftar pada catatan perkawinan yang disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Solok.
Ketua Pelaksana Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, dalam laporannya mengatakan, pada Petik Aksi ke-III hari ini telah terpilih 2 Kabupaten yang akan berbagi praktik baiknya dalam pelaksanaan audit kasus stunting, yaitu dari Kabupaten Solok dari Sumatera Barat dan Kabupaten Kendal dari Jawa Tengah.
Kami ucapkan selamat kepada kedua Kabupaten dan kami berharap dapat menjadi sumber inspirasi dan juga referensi pelaksanaan audit kasus stunting di Kabupaten/Kota lainnya.
Dalam penanganan Kasus Stunting membutuhkan kolaborasi dan sinergi antar pemerintah, Tim pakar, pihak swasta, kader dan juga masyarakat luas, agar intervensi dapat dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga dapat mengurangi faktor resiko dari auditi.
Sementara itu, sambutan dan arahan Kepala BKKBN diwakili Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga menghcapkan, selamat dan penghargaan kepada dua Kabupaten terpilih untuk menyampaikan praktik baik audit kasus stunting Petik Aksi ke-III, yaitu Kabupaten Solok Sumatera Barat dan Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Petik Aksi ini merupakan penajaman berbagai praktik, baik pelaksanaan audit kasus stunting Kabupaten/Kota terpilih kepada seluruh Kabupaten/Kota sebagai wahana pembelajaran dalam penanganan kasus beresiko dan kasus balita stunting agar tidak muncul lagi resiko yang serupa.
Pelaksanaan audit stunting membutuhkan perhatian dan komitmen bersama untuk bersungguh-sungguh melaksanakan setiap tahapannya, koordinasi dengan seluruh pihak termasuk tim pakar dan pihak swasta agar kalender audit kasus stunting Tahun 2023 dapat dilaksanakan.
Sebelumnya, dalam sambutannya Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga secara resmi membuka kegiatan Petik Aksi Ke-III.
Pada kegiatan tersebut, juga hadir Ketua Pengadilan Agama Kab Solok Dr. Martina Lofa, S.H.I, M.H.I, Asisten I Drs. Syahrial, MM, Kepala Unit CSR PT. Semen Padang Dedi M. Sidik, Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, SKM, M.Kes, Kepala DPPKBP3A dr. Maryeti Marwazi, M.ARS, Kepala Disdukcapil Riki Carnova, S.STP, M.Si. (Vit)
Editor: Reza Fahlevi