Dberita.ID, Deli Serdang – Memanfaatkan perkarangan rumah dengan pertanian budidaya jamur jadi incaran masyarakat. Sasaran berbisnis jamur inipun menarik hati bagi pria bernama Iqbal Jamang Haris Nasution (34) Dusun ll Desa Bintang Meriah, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Meskipun pria muda ini bekerja disalah satu perusahaan swasta di Medan, namun dirinya tidak bisa diam, agar prekonomian dikeluarganya bisa bertambah. Hal itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi bapak satu anak ini.
Ia memanfaatkan halaman belakang rumahnya untuk mulai melirik potensi jamur tiram yang dapat meraup keuntungan relatif di setiap bulannya.
Diketahui, jamur tiram (Pleurotus Ostreatus) adalah salah satu jenis jamur pangan yang cukup digemari banyak orang. Selain teksturnya yang lembut, rasanya yang lezat dan tinggi akan protein pada kandung dalam jamur tiram ini, menjadikan jamur ini sering diolah menjadi berbagai macam hidangan.
Diselah kegiatannya saat didapur budidaya jamur tesebut, Iqbal kepada awak media ini mengatakan, bahwa dirinya mulai mengembangkan budi daya jamur tiram dalam dua bulan belakang ini, karena melihat peluang bisnisnya sangat menjanjikan.
“Awal mulai menjalankan usaha ini tidaklah mudah. Ada berbagai hambatan yang saya alami seperti permodalan,” ucap pria beparas brewok kepada awak media ini, Minggu (3/9/2023).
Ia menambahkan, meskipun tidak mudah dan banyak hambatan, kata pemuda ini. Ia tidak mudah putus asa untuk mencoba.
“Budidaya dan berbisnis jamur ini termasuk baru saya jalani. Karena saat ini modal terbatas, jadi budidaya jamur ini belum bisa mencukupi tempat pembudidayaan jamur,” ketus Iqbal.
Ia pun berharap, usahanya yang barunya ini mendapat perhatian, dan bantuan dari pemerintah desa maupun pemerintahan dinas terkait di Kabupaten Deliserdang.
“Saya berharap dinas terkait di Kabupaten Deliserdang ataupun pemerintahan desa, bisa membantu memberikan perhatian lebih, terkhusunya kepada petani jamur seperti saya ini, agar bisa di jadikan percontohan bagi petani jamur didesa lainnya untuk mengembangkan usaha budidaya jamur tiram,” harap Iqbal.
Iqbal membeberkan usahanya itu mengabiskan modal hingga Rp18 jutaan, diantanya harus membuat kumbung atau rumah jamur berukuran lebih kurang 6 meter X10 meter, dan pembelian bibit berkisar Rp20 ribu pet baglog atau media tumbuh yang sudah siap tumbuh jamur.
Awalmula pemuda yang memiliki satu anak tersebut melirik bisnis ini, dikarenakan permintaan akan jamur tiram yang tinggi. Untuk penjualan, biasanya pengepul atau agen datang menghargai Rp15.000 per kg jamur. Kemauan keras dan sungguh-sungguh menjadi modal utama dalam membangun bisnis jamur tiram ini. (Teguh)
Editor: Reza Fahlevi