
Puing-puing rumah dari musibah kebakaran rumah warga di Lingkungan I, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat. (Red-Dberita.ID)
Dberita.ID, Langkat – Penghuni dari 15 rumah yang terbakar di Lingkungan I Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, tampak lesu berbalut sedih. Hal itu terlihat dihari kedua, ketika beberapa korban yang rumahnya terbakar ikut melelesi (mengutip) barang-barang sisa atau puing kebakaran yang bisa dijual dan dijadikan uang, tentu saja untuk kebutuhan/keperluan sehari-sehari mereka saat itu.
Informasi dirangkum dberita.id, Sabtu (3/6/2023) meskipun para korban terkena musibah kebakaran rumah sudah ada dibantu berupa Sembako dan sebagian kecil berupa sandang dari pihak dermawan maupun dari Pemkab Langkat, serta bantuan Sembako dari Polda Sumut, namun bantuan itu tidak cukup, namun bantuan itu tentu saja bisa mengobati luka kesedihan sedikit dari mereka yang terkena musibah kebakaran. Merekapun mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemkab Langkat dan pihak dermawan.
Namun perlu digaris bawahi, dan perlu menjadi catatan pemerintah, baik itu Pemerintah Langkat, maupun Pemvropsu, hendaklah memberikan bantuan berupa Sandang dan Papan (pembangunan rumah) agar mereka dan keluarganya bisa tenang dihunian tempat tinggal mereka masing-masing seperti semula.
Aan, selaku tokoh pemuda etnis tionghoa di Tanjung Pura mengatakan, saat ini para korban yang tertimpa musibah dari kebakaran rumah, sangat membutuhkan sekali akan bantuan pembangunan rumah hunian mereka, sebab, saat ini mereka terus menumpang ditempat jiran tetangga mereka.
“Dari keluhan keluarga korban rumah kebakaran, mereka berharap pemerintah memberikan bantuan papan atau pembangunan rumah kembali, agar mereka segera dapat berkumpul bersama keluarganya dalam satu rumah,” sebut Aan, seraya mengatakan, mereka tidak akan tenang, bila hunian (rumah) mereka itu belum terbangun.
Eka Wijaya, salah satu korban rumah terbakar mengatakan, saat ini dirinya dan keluarganya tinggal bersama keluarganya. “Kalau untuk tidur anak dan istri masih menumpang, kalau saya sat ini belum bisa tenang tidur, dan masih berkumpul bersama korban yang lain di emperan teras rumah warga disekitaran lokasi kebakaran.