Dberita.ID, Langkat – Banjir merupakan bencana alam yang tidak diinginkan oleh masyarakat, namun kehadirannya dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Meski begitu, banjir juga bisa terjadi secara tiba-tiba akibat faktor lain, seperti angin badai atau kebocoran tanggul yang menyebabkan banjir bandang.
Di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, tujuh dari 23 kecamatan yang tergolong rawan banjir adalah:
1. Kecamatan Sei Bingai
2. Kecamatan Batang Serangan
3. Kecamatan Sawit Seberang
4. Kecamatan Babalan
5. Kecamatan Sei Lepan
6. Kecamatan Tanjung Pura
7. Kecamatan Hinai
Peningkatan Kasus Banjir di Langkat
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, jumlah kejadian banjir di wilayah ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Berikut adalah data rekapitulasi kejadian banjir dari tahun 2017 hingga 2024:
• 2017: 17 kasus
• 2018: 10 kasus
• 2019: 11 kasus
• 2020: 35 kasus
• 2021: 16 kasus
• 2022: 27 kasus
• 2023: 12 kasus
• 2024: 13 kasus
Dari data tersebut, terlihat bahwa banjir masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat di sejumlah kecamatan di Langkat.
Wilayah Rawan Bencana Lainnya
Selain banjir, beberapa kecamatan di Langkat juga rentan terhadap bencana lain, seperti angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran rumah, serta kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BPBD Langkat, Ansyari, M.Kes, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Iriadi, SKM, M.Kes, pada Selasa, 4 Maret 2025, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat memasuki musim penghujan.
BPBD Langkat juga mengingatkan warga agar selalu mengikuti perkembangan cuaca dan mengambil langkah-langkah pencegahan guna meminimalisir risiko bencana.
Minimnya Bantuan bagi Korban Banjir
Di sisi lain, informasi yang dihimpun oleh Dberita.ID menunjukkan bahwa warga sering mengeluhkan minimnya bantuan bagi korban banjir. Bahkan, beberapa korban terpaksa melakukan penggalangan dana di jalan lintas umum di lokasi terdampak banjir.
Seharusnya, Pemerintah Kabupaten Langkat meningkatkan anggaran siaga bencana setiap tahunnya, mengingat wilayah ini masih rawan terhadap berbagai bencana alam, termasuk banjir, angin puting beliung, tanah longsor, serta kebakaran rumah dan lahan.
Editor: Reza Fahlevi